Ajari Anak-Anak Keahlian Khusus Agar Mereka Pintar dan Berprestasi

Ajari-Anak-Anak-Keahlian-Khusus-Agar-Mereka-Pintar-Dan-Berprestasi
KAGET
dan miris waktu saya menonton berita di salah satu tv swasta, ratusan anak direhabilitasi di rumah sakit jiwa Cisarua Bogor karena kecanduan gadget. Ini masalah sangat serius, tidak boleh dibiarkan. Sebagai orang tua, terutama ibu-ibu, mari kita alihkan fokus kita dari gegap gempita sinetron ikatan cinta ke anak-anak kita alias buah hati kita. Kecanduan gadget adalah musuh bersama yang harus kita jauhkan dari kehidupan anak-anak.

Kemajuan teknologi, mudahnya kita mengakses internet, tidak bisa dipungkiri ibarat pisau bermata dua. Dia akan menjadi sahabat sekaligus musuh tergantung siapa yang menggunakannya. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun kalau salah dalam memanfaatkannya akan menjerumuskan kita ke dalam kehancuran. Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap prilaku dan keseharian anak-anak.

Selama ini mungkin kita terlalu abai, terlalu acuh, atau terlalu memanjakan anak-anak. Mau apa saja selalu dituruti. Mau beli ini beli itu selalu dikabulkan. Tapi, untuk saat ini, yuk kita saling bercermin, saling menasehati, saling mengingatkan. Untuk soal teknologi sebaiknya kita lebih tegas ke anak-anak. Harus ada aturan dan batasan yang jelas dan ketat saat anak-anak diberi kemudahan menggunakan gadget.

Menjadi orang tua yang kolot, primitif, atau konservatif di era digital seperti saat ini menurut saya memang sudah bukan zamannya lagi. Kalau anak-anak dijauhkan dari informasi dan teknologi mereka akan ketinggalan. Saat bersosialisasi dengan teman-teman seusianya bisa-bisa anak kita kena bully. Masa anak-anak kita nggak tahu Mobil Legend, Free Fire, atau PUBG.


Ajari-Anak-Anak-Keahlian-Khusus-Agar-Mereka-Pintar-Dan-Berprestasi


Yang harus kita lakukan di rumah adalah kita harus meluangkan waktu pada anak-anak untuk memberikan pengetahuan sekaligus pengertian pada anak-anak tentang baik dan buruknya sebuah informasi. Tentang efek jangka pendek dan jangka panjang yang akan dirasakan kalau kita keasyikan bermain game. Kembali ke kasus ratusan anak-anak yang direhabilitasi karena kecanduan gadget. Saya fikir hal itu tidak akan terjadi kalau para orang tua di rumah ketat dan tegas pada anak-anak.

Sudah bukan rahasia lagi kalau mayoritas orang tua di Indonesia saat ini banyak yang memanjakan dan membiarkan anak-anaknya memegang Hp lama-lama. Saya mengerti, mungkin karena kesibukan kita sebagai ibu rumah tangga yang harus ngurus ini ngurus itu. Kesibukan kita sebagai ayah yang harus kerja banting tulang. Hingga tak ada waktu untuk memperhatikan apa yang dilakukan oleh anak-anak.

Tapi kalau kita melihat fenomena yang terjadi saat ini, sebagai orang tua mau kah kita menerima kenyataan kalau anak-anak kita mengalami gangguan fsikologis akibat keseringan main game. Jika kita tidak mau, solusinya cuma satu, juahkan anak-anak dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Dengan kemajuan teknologi dan mudahnya kita mengakses internet sebenarnya kita bisa mengarahkan anak-anak untuk menjadi anak-anak yang pintar dan berprestasi.

Pandemi yang terjadi saat ini jangan dijadikan alasan untuk membiarkan anak-anak bermain seharian dengan gadget. Batasi waktu anak-anak ketika mereka bermain diluar bersama teman-temannya. Banyak website dan chanel youtube edukasi yang cocok untuk dijadikan pembelajaran dan referensi buat perkembangan anak-anak. Dari pada mereka harus bermain game seharian, baik di rumah atau di pos kamling bersama teman-temannya. Mending kita ajari mereka teknik-teknik khusus atau keahlian-keahlian tertentu yang ilmunya bisa kita dapatkan dengan mudah di internet.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url