Ramadhan Tahun Ini Terasa Berbeda


Ramadhan-Tahun-Ini-Terasa-Berbeda-1.jpg
RAMADHAN tahun ini suasananya sangat berbeda. Jauh dengan ramadhan-ramadhan sebelumnya. Ramadhan sebelum-sebelumnya pun suasananya sangat berbeda. Jauh dengan ramadhan-ramadhan sebelumnya lagi. Dan, kalau boleh jujur, Ramadhan yang paling berkesan tentu saja Ramadhan saat saya masih anak-anak. Saat saya masih kecil. Masih SD, SMP dan SMA.

Dulu televisi sudah ada. Tapi belum ada Handphone. Belum ada aplikasi BBM, WhatsApp, Telegram. Apalagi Facebook. Saat itu saingan televisi cuma radio. Saat makan sahur. Yang suka nonton televisi, nyalain televisi. Yang suka dengerin radio, muterin radio. Sama seperti televisi. Dulu juga ada acara sahur di radio. Acaranya dongeng. Jadi saat sahur menjelang imsak saya suka dengerin dongeng di radio.


Ramadhan-Tahun-Ini-Terasa-Berbeda-2.jpg
Habis sholat shubuh. Saya suka jalan-jalan sama teman-teman. Jalan kaki. Menembus kabut dan dingin pagi. Menuju gardu PLN. Yang banyak kabel, tiang listrik dan banyak lampu-lampunya. Cahayanya terang benderang. Ada jembatan juga. Lengkap dengan terowongannya. Dari kejauhan terowongannya sepintas mirip seperti gua. Angker dan keramat. Jarang ada yang berani sampai ke situ. Padahal di atasnya cuma saluran irigasi. Airnya sangat jernih sekali.

Selain bertambahnya usia dan perkembangan zaman. Yang membuat Ramadhan demi Ramadhan terasa berbeda adalah saya tidak pernah berada di satu tempat. Waktu belum menikah. Orang tua tiga kali pindah rumah. Namanya anak kita harus ikut sama orang tua. Setelah menikah saya beberapa kali pindah kontrakan. Ramadhan tahun lalu tinggal di kontrakan A. Ramadhan tahun sebelumnya tinggal di kontrakan B. Ramadhan tahun ini pun saya berada di tempat yang baru. Di rumah yang baru. Rasanya benar-benar campur aduk.


Ramadhan-Tahun-Ini-Terasa-Berbeda-3.jpg
Saking campur aduknya. Lahirlah tulisan ini. Biar menjadi kenangan. Tulisan ini ditulis tanggal 25 April tahun 2020. Bertepatan dengan hari ke dua bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah. Pada bulan suci Ramadhan tahun ini untuk pertama kalinya saya tidak bisa menonton acara sepakbola. Karena kompetisi di seluruh dunia dihentikan. Padahal siaran langsung sepakbola termasuk acara favorit saya. Sama seperti acara dongeng di radio yang dulu sering saya dengar.

Karena perasaan saya benar-benar campur aduk. Saya hanya bisa berdoa semoga Ramadhan tahun ini lebih baik dari Ramadhan sebelumnya. Semoga saya dan keluarga diberikan kesehatan, kelancaran, rezeki halal dan barokah. Semoga saya dan keluarga bisa menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya dengan maksimal. Tak ada satu pun kejadian di dunia ini yang tanpa seizinNya. Semua sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Saya hanya bisa berdoa dan berusaha. Semoga Allah SWT meridhoi apa yang saya lakukan, rasakan, dan amalkan selama ini.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url