Catatan Akhir Tahun 2019


Catatan-Akhir-Tahun-2019-1.jpg
YANG dulu tidak pernah terbayangkan kini bisa menjadi kenyataan. Kenapa bisa demikian. Karena hidup ini dinamis. Coba perhatikan ke sekitar. Semua telah berubah. Dulu, waktu kita masih kecil, masih anak-anak. Kita masih bisa berlari di pematang sawah mengejar layang-layang putus. Kini, ketika kita sudah beranjak dewasa. Sudah menikah dan punya anak. Petak-petak sawah tempat kita bermain dulu sudah berganti rupa menjadi Mall dan perumahan.

Kalau kita mau sekolah. Terutama waktu SD. Berangkat dan pulangnya bareng-bareng. Jalan kaki bareng-bareng. Beriringan mirip iring-iringan bebek. Sekarang yang beriringan itu kendaraan roda dua dan roda empat. Macet sepanjang jalan. Anak-anak banyak yang diantar jemput. Kalau tidak diantar dan dijemput. Orang tua waswas dan khawatir takut terjadi apa-apa. Dulu tidak seperti itu. Sepulang sekolah kadang kita main dulu. Mungutin buah di kebun tetangga. Mencari jamur di rumpun dan semak-semak. Atau berenang di kolam dan tepi sungai. Pokoknya baru pulang ke rumah kalau sudah lelah dan lapar ingin makan.

Catatan-Akhir-Tahun-2019-2.jpg
O ya, waktu kita kecil dulu. Waktu kita lagi asyik main petak umpet, gobag, gatrik, semar, atau sapintrong bareng teman-teman. Kita tidak pernah kefikiran bahwa suatu saat akan ada permainan bernama Nintendo dan PlayStation. Begitu juga dengan anak-anak zaman sekarang. Ketika mereka asyik bermain Winning Eleven, Mobil Legend dan PUBG. Mereka tidak tahu macam-macam permainan jadul seperti yang saya sebutkan di atas. Semua sudah berubah. Kehidupan terus bergerak.

Untuk urusan pekerjaan pun. Zaman dulu ketika tidak tamat sekolah apalagi lulus kuliah. Banyak diantara kita yang berangkat ke Ibukota. Mencari nafkah mengadu nasib. Coba tanya ke orang tua kita. Ibu atau ayah kita. 95% pasti pernah kerja di Jakarta. Kalau nggak percaya, tanya gang, jalan, lokasi hiburan dan tempat-tempat bersejarah yang ada di Jakarta pada mereka. Pasti mereka hafal. Bagaimana dengan zaman sekarang? Budaya seperti itu perlahan mulai terkikis. Untuk mencari nafkah kita tidak perlu lagi pergi ke Ibukota. Melamar pekerjaan ke kantor-kantor dan pabrik-pabrik. Diam di rumah pun, kalau kita tahu ilmu dan tekniknya, kita bisa mendapatkan penghasilan.


Catatan-Akhir-Tahun-2019-3.jpg
Yang paling berkesan tentu saja masalah percintaan. Dulu, kalau kita suka sama seseorang, cinta sama seseorang. Ngungkapin perasaannya lewat surat. Anak muda zaman dulu pasti tahu Harvest. Kalau surat kita dibalas dan isinya cinta kita diterima. Rasanya itu berbunga-bunga. Begitu juga sebaliknya. Ketika cinta kita ditolak. Dunia ini benar-benar terasa hampa. Saya termasuk yang beruntung pernah mengalami masa-masa itu. Saking berkesannya sampai sekarang saya masih menyimpan beberapa surat dari mantan saya sebagai kenang-kenangan.

Yups! Itu mungkin Catatan Akhir Tahun 2019 yang bisa saya ceritakan pada teman-teman. Zaman dulu penuh dengan kenangan. Zaman sekarang penuh dengan tantangan. Tidak ada zaman sekarang kalau tidak ada zaman dulu. Zaman sekarang pun suatu saat nanti akan menjadi zaman dulu. Zaman dulu dan zaman sekarang sama saja. Yang membedakan kita yang menjalaninya. Sebagai penutup, saya hanya bisa berpesan pada teman-teman. Hadapi dan jalani semua kenyataan hidup dengan penuh rasa syukur dan tetap selalu berada di jalanNya. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang sukses dan berhasil di dunia dan akhirat. Amiin.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url