Las Besi Bawa Hoki


Las-Besi-Bawa-Hoki-1.jpg
SAYA termasuk pelanggan setia yang sejak delapan tahun ke belakang menyaksikan sendiri bagaimana sebuah kesuksesan itu bisa diraih. Kesuksesan ternyata butuh konsistensi. Kalau kita tidak konsisten, tidak komitmen, tidak istiqomah menjalani bidang usaha yang kita geluti, kesuksesan itu tidak akan pernah menghampiri kita. Sukses akan datang kepada orang-orang yang sabar, tekun, ulet, telaten, tahan banting dengan cobaan, terus bekerja, berusaha, dan berdoa.

Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya. Dari kecil saya suka makan ikan lele. Tapi tidak terlalu sering. Dalam satu bulan paling cuma satu atau dua kali makan ikan lele. Saya baru benar-benar keranjingan makan ikan lele (terutama pecel lele) setelah menikah. Saya lupa rentang waktunya, tapi saya pernah mengalami hampir dua hari sekali saya makan pecel lele. Waktu itu saya masih ngontrak di tempat yang pernah saya bahas di artikel ini. Tempat yang sempit, kumuh, bentuknya seperti kotak korek api. Tapi tempatnya bawa hoki.

Las-Besi-Bawa-Hoki-2.jpg
Nah, salah satu warung lesehan favourit saya di mana saya biasa beli pecel lele akan saya bahas di artikel saya kali ini. Saya tertarik untuk membahasnya karena warung lesehannya sekarang sudah sukses. Jualannya laris manis. Yang beli keluar masuk. Jika ada peringkat sepuluh warung lesehan terlaris di kota saya, warung lesehan tersebut termasuk salah satunya. Kalau diurutkan, warung lesehan tersebut berada di peringat ke tiga atau ke lima.

Saya masih ingat, jualannya di depan bangunan kosong. Jualannya bukan di atas trotoar. Tapi di pinggir jalan. Sebagian spanduknya menjorok ke badan jalan. Kalau ada motor atau mobil lewat dengan kecepatan tinggi, spanduknya berkibar-kibar terhempas angin. Jualan di pinggir jalan raya yang banyak dilalui kendaraan tentu sangat berbahaya. Tapi itu sudah menjadi resiko seorang pedagang. Toh, di mana-mana, sekarang banyak yang berjualan di pinggir jalan.

Lagi enak-enaknya berjualan. Cobaan tiba-tiba datang. Bangunan kosong tempat di mana warung lesehan itu mencari rezeki dijual ke orang. Si pemilik baru meminta warung lesehan untuk tidak berjualan lagi di sana karena bangunan kosong itu akan dijadikan toko alat-alat bahan bangunan. Yang punya warung lesehan sempat kebingungan. Sempat lama tidak berjualan karena bingung mau pindah ke mana. Cari ke sana ke mari tidak ada yang cocok. Kalau pun ada lokasinya sudah ditempati orang.
 
Las-Besi-Bawa-Hoki-3.jpg
Suatu hari yang punya lesehan mendatangi tempat las besi yang lokasinya di pinggir bangunan kosong tempat di mana selama ini berjualan. Yang punya lesehan ngobrol sama yang punya tempat las besi. Las besi kan bukanya siang. Kalau malam tutup. Yang punya warung lesehan minta izin sama yang punya las besi untuk berjualan malam hari. Yang punya las besi ngizinin dengan syarat tidak merusak properti dan kalau siang tempatnya harus rapi tidak boleh berantakan.

Semalam saya makan pecel lagi di sana. Tempat las besinya sekarang sudah dikontrak pertahun sama yang punya lesehan. Tempat las besi itu ternyata membawa hoki. Tempat yang dulu penuh dengan besi-besi loak itu sekarang disulap menjadi warung lesehan yang asri dan nyaman. Tak ada lagi cerita spanduk terhempas angin. Bangunan tempat makan-makannya sudah permanen. Recomended banget pokoknya buat yang mau makan malam bareng pacar atau keluarga.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url