Jangan Asal-Asalan Minum Obat


Jangan-Asal-Asalan-Minum-Obat-1.jpg
SUDAH siap-siap mau nyoblos. Anak malah sakit panas. Padahal dua jam sebelumnya sudah minum obat. Harusnya sudah mendingan. Tapi demamnya malah makin tinggi. Saya dan istri jadi khawatir. Takut nggak bisa nyoblos. Takut anak kenapa-kenapa. Karena sudah lebih dari dua jam. Istri saya nyuruh saya untuk beli obat lagi di apotik. Obat yang tadi dikasih sama anak itu obat warung. Mungkin tidak cocok. Harus pakai obat yang biasa diminum kalau anak saya sakit. Obatnya hanya bisa dibeli di apotik. Tidak ada di warung.

Pagi itu semua apotik yang saya datangi pada tutup. Maklum mau nyoblos. Orang-orang pada libur. Saya jadi kalang kabut. Saya belum daftar ke TPS. Padahal waktu pendaftaran tinggal dua jam lagi. Kalau anak panasnya nggak turun-turun. Terpaksa nyoblosnya harus gantian. Saya yang duluan nyoblos. Istri saya nungguin anak dulu. Beruntung, ada minimarket yang buka. Minimarket langganan saya yang pernah saya bahas di artikel ini. Obat yang saya cari ada di minimarket tersebut.


Jangan-Asal-Asalan-Minum-Obat-2.jpg
Satu jam setelah minum obat. Anak saya mulai agak mendingan. Panasnya mulai turun. Satu jam kemudia sudah bisa bangun dan berdiri. Sudah bisa ngomong dan ketawa. Karena anak saya sudah nggak panas, sudah bisa bangun dan bisa ngobrol. Siang itu, habis dzuhur, saya bawa saja anak saya ke rumah adik saya. Saya titipin di rumah adik saya sebentar. Saya dan istri bareng nyoblos ke TPS. Saya dan istri jadi orang terakhir yang nyoblos di TPS.

Sorenya saya dan istri sempet cekcok. Saya nasehatin istri sekaligus marah-marah sama dia. Alasannya sepele. Tapi bisa berakibat fatal. Anak saya sakit panas itu ternyata salah minum obat. Anak saya dikasih obat untuk anak 6 tahun. Sementara anak saya belum genap 5 tahun. Saya marahin istri karena sudah jelas di kemasan obatnya ada keterangan untuk anak 6 tahun ke atas. Yang bikin saya marah. Istri saya sebenarnya tahu kalau obat itu untuk usia 6 tahun ke atas. Istri saya ngasih obatnya cuma setengah. Tapi tetap saja saya salahin karena tidak sesuai dengan dosis.

Nah, buat teman-teman yang anaknya sakit. Atau Anda mengalami sakit. Dan Anda sudah biasa beli obat di warung. Saran saya, jangan asal-asalan minum obat. Sebelum dibeli dibaca dulu indikasi dan kontra indikasinya. Pada dasarnya obat itu baik. Obat bisa meredakan dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tapi kita harus memperhatikan kondisi kita. Harus disesuaikan denga usia kita. Harus disesuaikan dengan riwayat penyakit kita. Saya termasuk beruntung. Anak saya tidak mengalami apa-apa. Kalau ada apa-apa dengan anak saya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi.

Jangan-Asal-Asalan-Minum-Obat-3.jpg
Gara-gara anak salah minum obat. Saya jadi ingat kejadian beberapa tahun lalu. Waktu itu saya suka sakit maag. Saya masih ingat waktu itu bulan puasa. Setelah makan sahur saya minum obat maag. Obat maag yang saya minum biasanya dalam bentuk tablet. Tapi waktu itu saya minum obat maag dalam bentuk puyer. Saya tertarik dengan obat maag tersebut karena dengar iklan di radio khasiatnya katanya manjur.

Tapi apa yang terjadi? Setelah minum obat tersebut dari shubuh sampai maghrib saya tidak keluar-keluar dari kamar. Perut saya seperti ditusuk-tusuk jarum. Ditusuknya bukan sekali dua kali. Tapi berkali-kali. Bertubi-tubi. Sakit banget pokoknya. Waktu itu saya main minum saja. Tidak baca indikasi dan kontra indikasi. Gara-gara kejadian itu sampai sekarang kalau sakit saya tidak pernah mau beli obat di warung. Kalau sakit saya langsung periksa ke dokter.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url