Senengnya Dapat Konsumen Cantik
PALING seneng kalau dapat konsumen cantik. Tak peduli masih gadis atau usianya sudah separuh baya. Pelayanan yang biasanya 100% suka ditingkatkan jadi dua sampai tiga kali lipat. Mungkin sudah naluriahnya laki-laki. Kalau lihat yang bening-bening matanya langsung hijau. Perempuan juga kemungkinan seperti itu. Seneng banget kalau dapat konsumen ganteng. Tak peduli masih bujangan atau sudah menikah. Pipinya langsung merah merona.
Sudah tak terhitung berapa konsumen cantik yang pernah saya layani. Yang sangat berkesan tentu saja yang baik hati. Yang kata-katanya sopan. Yang tidak cerewed. Yang sabar menunggu produksinya beres. Yang cepet transfer. Yang kirim testimoni lengkap dengan foto dan kata-kata; “barangnya bagus”, “aku suka”, “suami suka”, “anak-anak suka” Apalagi kalau pesan lagi dan pesanannya lebih banyak dari orderan-orderan sebelumnya. Sangat-sangat berkesan.
Kalau konsumennya cantik tapi cerewed, galak, belinya 1 atau 2 pcs, terus nggak pernah order lagi? Seingat saya, itu bisa dihitung dengan jari. Cuma beberapa orang. Yang begitu tidak pernah bikin pusing. Yang menguras waktu dan energi itu yang rutin. Seperti bulan kemarin. Saya dapat konsumen baru. Orangnya cantik. Wajahnya mirip artis. Tapi cerewednya minta ampun. Yang bikin kesel. Dia itu kalau order selalu minta diskon. Minta bonus. Sama minta free ongkir.
Paling males kalau ada orderan dari dia. Setiap ada chat dari dia suka saya anggurin. Saya baru balas kalau chat-nya sudah numpuk. Dia itu banyakan ngobrolnya dari pada orderannya. Bayangin saja. Dia kan pesan produk pre order. Sudah saya jelaskan kalau barangnya baru diproduksi setelah uangnya ditransfer. Proses produksinya semingguan. Tapi baru dua hari transfer. Dia sudah tanya barangnya sudah beres apa belum. Kalau saya jawab belum. Dia maksa pengen diduluin.
Belakangan saya merasa berdosa dan kasihan sama dia. Aslinya dia tidak cerewed. Yang bikin dia cerewed itu kakak iparnya. Kakak iparnya pesen produk saya lewat dia. Kenapa saya tahu dia tidak cerewed? Karena kakak iparnya lebih cerewed dari dia. Jadi dia cerewed ke saya mungkin ditanyain terus sama kakak iparnya. Karena tidak kuat diteror terus sama kakak iparnya. Dia akhirnya lepas tangan. Nomer WA saya dikasih sama dia ke kakak iparnya. Kakak iparnya cerewednya level 5. Status paket sedang diantar sama kurir pun masih ngeyel nanya barang kapan sampai.
Kadang saya berfikir. Paketnya telat datang bisa jadi tergantung amal-amalan. Bukan sekali dua kali saya ngalamin seperti itu. Dari catatan saya. Yang paketnya bermasalah kebanyakan yang konsumennya cerewed, galak, tidak sabaran, telat sedikit langsung marah-marah. Kalau orangnya baik, sopan, sabar, nggak banyak tanya. Paketnya suka datang tepat waktu. Bahkan lebih cepat dari perkiraan.