Kecewa Sama Pelayan Toko Gramedia

Kecewa-Sama-Pelayan-Toko-Gramedia-1.jpg
TANGGAL 3 Februari 2016, saya pergi ke toko Gramedia. Seperti biasa, saya sudah mempersiapkan dari rumah beberapa judul buku yang ingin saya beli. Jadi begitu sampai di toko, saya nggak harus keliling dulu nyari buku tersebut. Tapi langsung mendatangi kassa atau menghampiri pelayan, minta dicek buku yang ingin saya beli stoknya masih ada atau sudah habis?

Dari 4 buku yang ingin saya beli. Ada satu buku yang nggak ada. Judul bukunya Contagious, penulisnya Jonah Berger. Waktu dicek di komputer, sebenarnya buku Contagious stoknya masih ada. Masih tersedia 3 buku lagi. Tapi, saat saya tunggu di kassa, pelayan yang saya mintain tolong untuk mencari buku, datang menghampiri saya, terus bilang; buku Contagious nggak ada. Itu buku lama. Sudah diretur, sudah diambil sama suppliernya. Keterangan pelayan tersebut diamini juga oleh pelayan yang ada di kassa. Karena nggak ada. Terpaksa saya beli 3 buku. Setelah itu saya pulang.

Kecewa-Sama-Pelayan-Toko-Gramedia-2.jpg
Di rumah. Karena buku Contagious adalah buku prioritas yang ingin saya miliki. Saya langsung buka laptop, siapa tahu ada yang menjualnya di internet. Setelah saya searching, ternyata ada toko buku online dan marketplace yang menjual buku Contagious. Berhubung saya masih penasaran dan masih yakin bahwa buku Contagious yang saya cari di Toko Gramedia masih ada, saya memutuskan untuk tidak membelinya lewat online.

Tanggal 8 Februari 2016, hari terakhir promo diskont 30%. Saya menyuruh adik saya untuk beli lagi 4 buah buku di Toko Gramedia. Saya BBM judul sama penulisnya. Yang ingin saya beli sebenarnya 3 buku, tapi karena saya penasaran dan yakin buku Contagious karya Jonah Berger masih ada, saya BBM ke adik saya 4 buku. Dan Feeling saya ternyata benar, buku Contagious yang saya cari di Toko Gramedia stoknya masih ada.

Kecewa-Sama-Pelayan-Toko-Gramedia-3.jpg
Sebagai pelanggan setia toko buku Gramedia. Punya kartu member Gramedia. Sudah berapa rupiah yang saya keluarkan untuk membeli buku di toko Gramedia. 95% buku yang saya koleksi saya beli di toko Gramedia. Saya tidak akan melayangkan protes ke pihak manajemen Gramedia agar memperbaiki kinerja staf dan karyawannya. Karena saya yakin semua staf dan karyawan Gramedia sudah profesional. Yang saya alami tanggal 3 Februari 2016 itu mungkin hanya kelalaian pelayannya saja.

Seperti lagu dangdut, pelayan toko Gramedia itu mungkin sudah lelah. Dari siang sampai malam melayani pengunjung terus. Maklum diskont 30%. Pas saya ke sana, kelelahan pelayan itu mungkin sudah memuncak. Karena nggak mau ribet, ketika dimintain tolong oleh saya untuk mencari buku, sementara buku yang dimaksud susah dicari, nggak tahu ada di rak mana. Dia bilang saja nggak ada, buku itu buku lama, sudah diretur, sudah diambil sama suppliernya.

Tapi, karena saya juga manusia. Kalau diperlakukan seperti itu, kecewa sedikit, boleh ya? He he he…

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url