Taati Aturan Lalu Lintas
DARI tahun ke tahun, sepeda motor dengan jenis dan merk terbaru terus bermunculan. Saking banyaknya, kita bisa melihat bagaimana setiap hari jalanan penuh sesak oleh berbagai merk sepeda motor. Apalagi saat pagi hari dan sore hari. Saat di mana orang-orang mulai berangkat dan pulang beraktifitas. Di jalan-jalan protokol, saat-saat seperti itu, macetnya minta ampun.
Mobilitas yang sangat tinggi, dipengaruhi oleh gaya hidup yang serba hedonis, membuat kita tidak bisa hidup tanpa sepeda motor. Ke mana-mana sekarang pasti memakai sepeda motor. Jangankan pergi ke sekolah, ke kantor, ke pasar, atau belanja ke pusat-pusat pertokoan yang sifatnya sangat urgent. Main ke rumah teman atau beli mie baso yang jaraknya cuma beberapa meter saja kita suka naik sepeda motor.
Hampir semua orang sekarang punya sepeda motor. Bahkan, satu rumah itu bisa punya dua atau tiga sepeda motor. Ini tidak lain karena disebabkan begitu mudahnya kita mendapatkan sepeda motor. Cukup dengan uang muka 2 jutaan atau 3 jutaan kita sudah bisa mendapatkan sepeda motor yang kita inginkan.
Karena saya bukan sales sepeda motor. Saya tidak akan membahas lebih jauh tentang seluk beluk sepeda motor. Saya hanya ingin membahas mengenai aturan lalu lintas. Seperti kita tahu, tidak semua orang yang mempunyai sepeda motor tahu aturan lalu lintas. Terutama anak-anak di bawah umur yang sebenarnya belum boleh membawa kendaraan. Bagi mereka dengan bisa mengendarai sepeda motor, bisa membonceng teman-temannya bermain, mungkin sudah menjadi sebuah kebanggaan.
Tapi tidak sedikit juga orang dewasa yang tidak tahu aturan lalu lintas. Mentang-mentang kosong, lampu merah diserobot. Atau sudah tahu ada peringatan di larang belok kanan atau belok kiri, eh…tetap saja melawan arus. Yang paling miris itu kalau sudah di perempatan atau persimpangan. Gayanya sudah kayak Marc Marquez dan Valentino Rossi saja. Main nikung/belok seenaknya. Padahal, di persimpangan itu resiko kecelakaanya sangat besar. Karena berbagai macam kendaraan datang dari segala arah.
Nah, untuk menghindari kecelakaan yang tidak kita inginkan. Sebaiknya mulai dari sekarang kita harus belajar disiplin. Mulai belajar mentaati aturan lalu lintas. Kalau lampu merah jangan diserobot. Kalau ada larangan jangan belok, sekalipun lengang, ikuti saja jangan melawan arus. Saat memakai sepeda motor itu kan pasti kita punya tujuan, kalau tidak darurat, tidak penting-penting amat, santai saja mengendarainya. Kendalikan kendaraan kita dalam batas kecepatan normal.
Saat mau berhenti atau mau belok, jangan lupa nyalakan lampu sign-nya. Biar pengendara yang ada di belakang kita tahu kalau kita mau belok atau mau berhenti, jadi mereka bisa mengurangi kecepatan kendaraannya. Kalau kita disiplin, mentaati aturan lalu lintas. Sekalipun jalanan macet, banyak mobil dan motor. InsyaAllah, kita akan terhindar dari kecelakaan.
Mobilitas yang sangat tinggi, dipengaruhi oleh gaya hidup yang serba hedonis, membuat kita tidak bisa hidup tanpa sepeda motor. Ke mana-mana sekarang pasti memakai sepeda motor. Jangankan pergi ke sekolah, ke kantor, ke pasar, atau belanja ke pusat-pusat pertokoan yang sifatnya sangat urgent. Main ke rumah teman atau beli mie baso yang jaraknya cuma beberapa meter saja kita suka naik sepeda motor.
Hampir semua orang sekarang punya sepeda motor. Bahkan, satu rumah itu bisa punya dua atau tiga sepeda motor. Ini tidak lain karena disebabkan begitu mudahnya kita mendapatkan sepeda motor. Cukup dengan uang muka 2 jutaan atau 3 jutaan kita sudah bisa mendapatkan sepeda motor yang kita inginkan.
Karena saya bukan sales sepeda motor. Saya tidak akan membahas lebih jauh tentang seluk beluk sepeda motor. Saya hanya ingin membahas mengenai aturan lalu lintas. Seperti kita tahu, tidak semua orang yang mempunyai sepeda motor tahu aturan lalu lintas. Terutama anak-anak di bawah umur yang sebenarnya belum boleh membawa kendaraan. Bagi mereka dengan bisa mengendarai sepeda motor, bisa membonceng teman-temannya bermain, mungkin sudah menjadi sebuah kebanggaan.
Tapi tidak sedikit juga orang dewasa yang tidak tahu aturan lalu lintas. Mentang-mentang kosong, lampu merah diserobot. Atau sudah tahu ada peringatan di larang belok kanan atau belok kiri, eh…tetap saja melawan arus. Yang paling miris itu kalau sudah di perempatan atau persimpangan. Gayanya sudah kayak Marc Marquez dan Valentino Rossi saja. Main nikung/belok seenaknya. Padahal, di persimpangan itu resiko kecelakaanya sangat besar. Karena berbagai macam kendaraan datang dari segala arah.
Nah, untuk menghindari kecelakaan yang tidak kita inginkan. Sebaiknya mulai dari sekarang kita harus belajar disiplin. Mulai belajar mentaati aturan lalu lintas. Kalau lampu merah jangan diserobot. Kalau ada larangan jangan belok, sekalipun lengang, ikuti saja jangan melawan arus. Saat memakai sepeda motor itu kan pasti kita punya tujuan, kalau tidak darurat, tidak penting-penting amat, santai saja mengendarainya. Kendalikan kendaraan kita dalam batas kecepatan normal.
Saat mau berhenti atau mau belok, jangan lupa nyalakan lampu sign-nya. Biar pengendara yang ada di belakang kita tahu kalau kita mau belok atau mau berhenti, jadi mereka bisa mengurangi kecepatan kendaraannya. Kalau kita disiplin, mentaati aturan lalu lintas. Sekalipun jalanan macet, banyak mobil dan motor. InsyaAllah, kita akan terhindar dari kecelakaan.