Lionel Messi Sulit Untuk Meraih Trofi Piala Dunia
SEBELUM Piala Dunia digelar, saat itu saya tidak pernah membayangkan Timnas Argentina akan lolos ke Final, saya sudah memprediksi bahwa Lionel Messi sulit untuk meraih trofi Piala Dunia. Banyak faktor atau alasan yang membuat saya berani berkata seperti itu. Salah satunya akan saya uraikan di blog kesayangan saya ini.
Banyak orang yang menyamakan kehebatan Lionel Messi dengan Legenda Sepakbola Argentina Diego Armando Maradona dan legenda Sepakbola Brazil Pele. Pendapat seperti itu menurut saya sah-sah saja, karena seperti kita ketahui, untuk masalah skill, cara Lionel Messi menggocek bola boleh dibilang nyaris sempurna. Sebelas dua belas dengan mereka. Tapi, semua orang harus tahu, terutama para penggemar berat Lionel Messi, bahwa zaman Maradona dan Pele berbeda dengan zaman Lionel Messi.
Dulu, ketika zaman Maradona dan Pele semuanya masih serba konvensional. Ketika seorang pemain bintang muncul dengan bakat alaminya yang begitu menakjubkan, tak ada satu pun yang bisa membendungnya. Dengan segala keterbatasan, setiap pemain hanya menjalankan intruksi dari pelatih seadanya. Seorang pemain belakang hanya akan beroprasi di sektor belakang. Begitu juga dengan pemain tengah dan depan, mereka hanya akan beroprasi di daerah teritorialnya. Di posisi yang sesuai dengan kapasitasnya.
Bandingkan dengan zaman Lionel Messi. Zaman di mana segala sesuatu berkembang dengan pesat. Zaman di mana seorang pemain belakang, pada situasi tertentu, bisa menjadi pemain depan yang membahayakan. Atau pemain depan ketika kepepet tiba-tiba menjadi palang pintu terakhir yang berhasil menyelamatkan gawang timnya dari kebobolan, kehadiran seorang pemain bintang tentu saja akan sulit untuk berada di puncak kesukesan.
Itu dari sisi teknis. Dari sisi non teknis. Di zaman Lionel Messi, sudah menjadi rahasia umum bila sebelum pertandingan setiap tim akan mempelajari lawannya melalui video. Dengan menonton video, setiap tim akan tahu bagaimana cara menaklukan lawannya. Begitu pula dengan permainan Lionel Messi. Bukan hal yang mustahil jika sebelum bertanding setiap klub atau tim pasti akan menonton video Barcelona dan Timnas Argentina. Agar bisa melihat kekurangan dan kelebihan Lione Messi.
Dan itu terbukti ketika Jerman dan Argentina bertemu di Final Piala Dunia Brazil 2014. Kita bisa melihat bagaimana seorang Lionel Messi yang selangkah lagi akan menjadi pemain legenda, nyaris tak berkutik di hadapan pemain-pemain Jerman. Beruntunglah buat Maradona dan Pele yang lahir di zaman yang belum serba canggih. Zaman yang masih konvensional. Jika mereka lahir di zaman sekarang yang sudah serba canggih, serba digital.
Saya yakin, sama seperti halnya Lionel Messi, sampai kapan pun mereka (Pele dan Maradona) sulit untuk meraih trofi Piala Dunia.