Air Wudhunya Sudah Tidak Asin Lagi
TERAKHIR kali sholat di masjid itu kalau tidak salah tujuh atau delapan tahun yang lalu. Sudah lama sekali. Yang masih saya ingat. Saya sering sholat di situ waktu saya masih bujangan. Sering bolak-balik ke pasar dan masjid agung. Berangkat dari rumah naik sepeda. Niatnya mau cari pekerjaan. Kenyataannya malah ketemuan dengan seseorang.
Masjid tersebut bentuk dan bangunannya biasa saja. Tak ada yang istimewa. Bahkan menurut saya bangunan masjid sudah kelihatan tua. Catnya banyak yang pudar dan mengelupas. Toiletnya kotor, bau, dan tak terurus. Lumut dan bau pesing sudah menyatu dengan tembok. Kalau kita alergian. Rasanya tidak akan mau melaksanakan sholat di masjid itu.
Saya sendiri tidak habis fikir. Lokasi masjid tersebut berada di pusat kota. Di sebrang sebuah Mall. Sekalipun di Mall ada mushola dan toilet. Masjid tersebut harusnya bersih dan terawat. Biar orang-orang yang kebetulan lewat dan menyempatkan untuk singgah bisa dengan tenang melaksanakan sholat di masjid itu.
Yang paling diingat dari masjid itu tentu saja air wudhunya. Orang-orang yang pernah sholat di situ pasti pada setuju dan mengiyakan. Air wudhunya asin. Tapi bukan asin air laut. Anehnya, saat kita berwudhu. Saat berkumur-kumur, air itu terasa asin dan kesat di bibir. Apakah air wudhunya tercemar? Jawabannya mungkin saja.
Masjid tersebut berdekatan dengan tempat pembuangan sampah. Air serapan dari tumpukan sampah kayaknya mengalir ke tempat wudhu. Atau bisa juga dari selokan dan saluran pembuangan air penduduk. Tahu sendiri bagaimana rapat dan padatnya rumah di kota. Selain gang yang sempit dan penuh tikus. Selokannya pada kotor dan banyak sampah yang mengambang.
Kemarin saya singgah lagi di masjid itu. Awalnya mau beli mie ayam. Tapi karena di tempat mie ayam banyak orang. Dan sudah masuk waktu sholat dzuhur. Saya sempatkan untuk sholat dzuhur dulu. Waktu masuk ke masjid itu. Saya benar-benar kaget. Masjid itu sekarang sudah berubah. Bangunannya sudah direnovasi. Toiletnya wangi dan bersih.
Selain fisik bangunannya. Yang membuat saya kaget tentu saja air wudhunya. Air wudhunya sekarang sudah tidak asin lagi. Airnya jernih dan bersih seperti air pada umumnya. Setelah sholat di masjid itu. Ingatan saya tiba-tiba melayang ke masa lalu. Masa-masa di mana saya pernah janjian dengan seseorang. Pulang pergi naik sepeda. Habis ketemuan di masjid agung. Langsung nonton film di bioskop.
Masjid tersebut bentuk dan bangunannya biasa saja. Tak ada yang istimewa. Bahkan menurut saya bangunan masjid sudah kelihatan tua. Catnya banyak yang pudar dan mengelupas. Toiletnya kotor, bau, dan tak terurus. Lumut dan bau pesing sudah menyatu dengan tembok. Kalau kita alergian. Rasanya tidak akan mau melaksanakan sholat di masjid itu.
Saya sendiri tidak habis fikir. Lokasi masjid tersebut berada di pusat kota. Di sebrang sebuah Mall. Sekalipun di Mall ada mushola dan toilet. Masjid tersebut harusnya bersih dan terawat. Biar orang-orang yang kebetulan lewat dan menyempatkan untuk singgah bisa dengan tenang melaksanakan sholat di masjid itu.
Yang paling diingat dari masjid itu tentu saja air wudhunya. Orang-orang yang pernah sholat di situ pasti pada setuju dan mengiyakan. Air wudhunya asin. Tapi bukan asin air laut. Anehnya, saat kita berwudhu. Saat berkumur-kumur, air itu terasa asin dan kesat di bibir. Apakah air wudhunya tercemar? Jawabannya mungkin saja.
Masjid tersebut berdekatan dengan tempat pembuangan sampah. Air serapan dari tumpukan sampah kayaknya mengalir ke tempat wudhu. Atau bisa juga dari selokan dan saluran pembuangan air penduduk. Tahu sendiri bagaimana rapat dan padatnya rumah di kota. Selain gang yang sempit dan penuh tikus. Selokannya pada kotor dan banyak sampah yang mengambang.
Kemarin saya singgah lagi di masjid itu. Awalnya mau beli mie ayam. Tapi karena di tempat mie ayam banyak orang. Dan sudah masuk waktu sholat dzuhur. Saya sempatkan untuk sholat dzuhur dulu. Waktu masuk ke masjid itu. Saya benar-benar kaget. Masjid itu sekarang sudah berubah. Bangunannya sudah direnovasi. Toiletnya wangi dan bersih.
Selain fisik bangunannya. Yang membuat saya kaget tentu saja air wudhunya. Air wudhunya sekarang sudah tidak asin lagi. Airnya jernih dan bersih seperti air pada umumnya. Setelah sholat di masjid itu. Ingatan saya tiba-tiba melayang ke masa lalu. Masa-masa di mana saya pernah janjian dengan seseorang. Pulang pergi naik sepeda. Habis ketemuan di masjid agung. Langsung nonton film di bioskop.