Anda Ingin Sukses? Belajarlah Dari Kolang Kaling
DARI kehidupan yang kita jalani sehari-hari sebenarnya banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Tapi berhubung saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa. Kita akan belajar dari hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang hanya terjadi di bulan suci Ramadan. Mudah-mudahan apa yang kita pelajari kali ini bisa memotivasi dan menginspirasi kita agar semakin lebih baik lagi ke depannya.
Anda tahu kolang kaling? Kolang kaling adalah salah satu makanan favourit saat bulan suci Ramadan. Kolang kaling biasanya dijadikan makanan takjil saat berbuka puasa. Kolang kaling paling enak dibikin kolak. Tapi dibikin es campur juga enak. Istri saya kemarin sebelum bulan suci Ramadan pernah membuat sirop kolang kaling. Kolang kalingnya diwarnai dulu dengan fanta. Dimakan siang-siang seger banget.
Ngomongin kolang kaling. Saya baca di salah satu media. Salah seorang petani di Kabupaten Pangandaran katanya meraup untung dari jualan kolang kaling. Ramadan tahun ini harga kolang kaling katanya ada kenaikan dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu. Tahun lalu harga kolang kaling Rp 8.000 – Rp 9.000 /kg. Tahun ini naik jadi Rp 10.000 – Rp 12.000/kg.
Selama bulan suci Ramadan tahun ini, dalam sehari petani tersebut bisa menjual 50 sampai 80kg. Kolang kalingnya dalam keadaan bersih sudah siap konsumsi. Dia menjual ke pengepul yang ada di pasar juga ke masyarakat sekitar. Dengan menjual kolang kaling kondisi ekonomi keluarganya perlahan mulai menggeliat. Disamping itu, dia juga bisa membantu tetangga-tetangganya untuk dipekerjakan di rumahnya.
Dari kolang kaling ini setidaknya ada 2 pelajaran yang bisa kita petik. Yang pertama, jika saat ini Anda sedang mengalami kesulitan ekonomi. Berjualan kolang kaling bisa jadi solusi alternatif yang harus Anda coba. Untuk mendapatkan kolang kaling sangat mudah. Anda bisa membelinya di pasar. Kolang kaling yang Anda beli di pasar Anda olah menjadi kolak atau sirup. Terus Anda jual ke orang-orang.
Pelajaran yang kedua, sebelum menjadi kolang kaling yang siap disantap. Kolang kaling ini harus melalui proses yang cukup panjang. Dari mulai memetik, merebus, mengupas, dan mencucinya sampai bersih butuh keahlian khusus. Sekedar informasi, getah dari cangkang kolang kaling ini sangat gatal. Kalau kita tidak tahu cara mengupas kolang-kaling siap-siap deh kulit Anda kena gatal-gatal.
Kesimpulan yang bisa kita ambil dari kolang kaling ini adalah: apa pun yang terjadi, kita tidak boleh putus asa dan kehilangan harapan. Sesulit apa pun keadaaan yang menimpa kita sebenarnya banyak hal yang bisa dijadikan peluang bisnis. Asal kita mau berusaha dan mau mencarinya. Kalau diam di rumah terus, malas bergerak alias mager. Peluang bisnis itu bisa diambil oleh orang lain.
Tapi, ketika kita sedang berusaha dan berjuang, kita harus sabar dan konsisten. Jangan grasa-grusu. Nikmati prosesnya. Seiring berjalannya waktu, apa yang kita usahakan insyaalloh akan menuai keberhasilan. Suatu hari nanti kita akan meraih kesuksesan. Yuk, kita belajar dari kolang kaling. Sebelum menjadi makanan favourit umat muslim saat berbuka puasa, kolang kaling ternyata harus melalui proses yang cukup melelahkan.
Anda tahu kolang kaling? Kolang kaling adalah salah satu makanan favourit saat bulan suci Ramadan. Kolang kaling biasanya dijadikan makanan takjil saat berbuka puasa. Kolang kaling paling enak dibikin kolak. Tapi dibikin es campur juga enak. Istri saya kemarin sebelum bulan suci Ramadan pernah membuat sirop kolang kaling. Kolang kalingnya diwarnai dulu dengan fanta. Dimakan siang-siang seger banget.
Ngomongin kolang kaling. Saya baca di salah satu media. Salah seorang petani di Kabupaten Pangandaran katanya meraup untung dari jualan kolang kaling. Ramadan tahun ini harga kolang kaling katanya ada kenaikan dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu. Tahun lalu harga kolang kaling Rp 8.000 – Rp 9.000 /kg. Tahun ini naik jadi Rp 10.000 – Rp 12.000/kg.
Selama bulan suci Ramadan tahun ini, dalam sehari petani tersebut bisa menjual 50 sampai 80kg. Kolang kalingnya dalam keadaan bersih sudah siap konsumsi. Dia menjual ke pengepul yang ada di pasar juga ke masyarakat sekitar. Dengan menjual kolang kaling kondisi ekonomi keluarganya perlahan mulai menggeliat. Disamping itu, dia juga bisa membantu tetangga-tetangganya untuk dipekerjakan di rumahnya.
Dari kolang kaling ini setidaknya ada 2 pelajaran yang bisa kita petik. Yang pertama, jika saat ini Anda sedang mengalami kesulitan ekonomi. Berjualan kolang kaling bisa jadi solusi alternatif yang harus Anda coba. Untuk mendapatkan kolang kaling sangat mudah. Anda bisa membelinya di pasar. Kolang kaling yang Anda beli di pasar Anda olah menjadi kolak atau sirup. Terus Anda jual ke orang-orang.
Pelajaran yang kedua, sebelum menjadi kolang kaling yang siap disantap. Kolang kaling ini harus melalui proses yang cukup panjang. Dari mulai memetik, merebus, mengupas, dan mencucinya sampai bersih butuh keahlian khusus. Sekedar informasi, getah dari cangkang kolang kaling ini sangat gatal. Kalau kita tidak tahu cara mengupas kolang-kaling siap-siap deh kulit Anda kena gatal-gatal.
Kesimpulan yang bisa kita ambil dari kolang kaling ini adalah: apa pun yang terjadi, kita tidak boleh putus asa dan kehilangan harapan. Sesulit apa pun keadaaan yang menimpa kita sebenarnya banyak hal yang bisa dijadikan peluang bisnis. Asal kita mau berusaha dan mau mencarinya. Kalau diam di rumah terus, malas bergerak alias mager. Peluang bisnis itu bisa diambil oleh orang lain.
Tapi, ketika kita sedang berusaha dan berjuang, kita harus sabar dan konsisten. Jangan grasa-grusu. Nikmati prosesnya. Seiring berjalannya waktu, apa yang kita usahakan insyaalloh akan menuai keberhasilan. Suatu hari nanti kita akan meraih kesuksesan. Yuk, kita belajar dari kolang kaling. Sebelum menjadi makanan favourit umat muslim saat berbuka puasa, kolang kaling ternyata harus melalui proses yang cukup melelahkan.