Anda Bingung Menentukan Pilihan? Shalat Istikharah Saja!
SAYA lupa tanggalnya. Yang pasti setahun yang lalu. Antara bulan Maret dan April. Saya mengalami kecelakaan. Motor yang saya tumpangi bersama istri menabrak bagian belakang Honda Brio. Saya dan istri jatuh tersungkur. Bagian depan motor saya hancur. Jari kanan saya berdarah. Kuku jempol sebagian mengelupas. Jari kelingking kulitnya robek. Darah bercucuran. Kalau ingat kejadian itu. Yang bikin ngeri selain pas tabrakannya. Juga banjir, hujan deras dan petir menggelegarnya.
Namanya celaka. Kita tidak ada yang tahu. Hari itu hari jumat. Habis kirim paket. Saya dengan istri pergi ke pusat kota. Niatnya mau ke ATM. Mau transfer untuk bayar pendaftaran kursus FB Ads. Di kantor JNE, saya sudah tahu kalau sore itu langit sudah gelap. Mendung sudah menggelayut. Tapi karena hari itu hari terakhir pembayaran kursus FB Ads saya beranikan diri untuk berangkat. Sesampainya di pusat kota. Benar saja. Hujan turun lebat sekali.
Sore itu kalau saya tahu saya akan celaka. Mungkin saya tidak akan buru-buru pulang. Saya akan menunggu hujan reda dulu. Tapi karena tidak tahu akan celaka. Saya memutuskan untuk pulang. Saat pulang itulah saya mengalami kecelakaan. Masih terbayang di pelupuk mata bagaimana kronologisnya. Saya pulang ambil jalan memutar. Saya tidak pulang lewat jalur utama karena suka banjir. Tapi dugaan saya meleset. Di jalan alternatif pun air sudah setinggi betis orang dewasa.
Sebelum kecelakaan. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Petir menyambar tower salah satu perusahaan operator. Karena takut saya tarik gas saja. 200 meter dari tower itulah kecelakaan terjadi. Honda Brio warna abu yang ada di depan saya tiba-tiba ngerem mendadak. Saya yang tepat berada di belakang sontak kaget. Saya sebenarnya sudah mencoba untuk menghindar dengan membelokan setang ke arah kiri. Tapi jaraknya terlalu dekat. Rem depan dan belakang tidak berfungsi. Sepanjang jalan sudah penuh dengan genangan air.
Selama proses penyembuhan. Saya mencoba merenung. Mencoba instrospeksi diri. Dari peristiwa kecelakaan itu akhirnya saya mendapatkan hikmah. Waktu ada kursus FB Ads itu saya dilanda kebingungan antara ikutan atau tidak. Satu sisi, kursus tersebut baik buat perkembangan bisnis saya. Satu sisi lagi, saya baru sembuh dari sakit. Keuangan saya sedang menipis. Sebelum mengambil keputusan untuk ikut kursus, harusnya saya minta petunjuk sama Allah SWT. Apa kursus FB Ads ini baik buat saya, buat agama saya, buat keluarga dan masa depan saya? Buat apa ikutan kursus. Kalau ternyata setelah daftar saya malah kecelakaan. Buat apa ikutan kursus kalau saya jadi tidak fokus mempelajari materi yang diajarkan karena sibuk dengan proses penyembuhan.
Nah, buat teman-teman yang saat ini sedang bingung menentukan pilihan. Mau kerja di perusahaan mana, kuliah di universitas apa, terima lamaran siapa, bingung pilih calon istri, saran saya teman-teman coba shalat istikharah. Insyaalloh, nanti teman-teman akan dikasih petunjuk. Akan dikasih pilihan yang terbaik. Saya sudah membuktikannya. Dua bulan yang lalu, saya tertarik dengan sebuah acara yang ada hubungannya dengan dunia internet marketing. Saya bingung antara ikutan atau tidak. Tapi karena kecelakaan itu saya jadi diingetin. Saya langsung shalat istikharah. Subhanallah, malamnya saya dapat petunjuk lewat mimpi. Saya tidak jadi ikut acara tersebut.