Say No To MLM
NEMU berita di internet, jadi pengen ketawa. Saya kan udah lama nggak beli buku. Terus karena nggak pernah baca buku, perasaan nggak ada inspirasi, motivasi, hidup rasanya lurus-lurus saja. Bisnis juga stagnan. Akhirnya saya putuskan untuk membeli buku. Berburu buku tepatnya.
Setiap ke toko buku, paling sedikit saya beli 4 buku. Dua bulan terakhir, saya sudah mengoleksi beberapa buah buku. Nggak usah dibahas ya budget-nya berapa. Di blog ini saya bukan mau ngebahas berapa duit yang udah saya keluarin buat beli buku, yang mau saya bahas adalah 90% buku yang saya beli adalah buku tentang bisnis.
Tapi, nggak tahu kenapa, saya itu nggak suka bisnis yang namanya MLM. Mau apa pun itu namanya, sistemnya gimana, jualan produknya apa, pokoknya saya nggak suka bisnis yang berbau MLM. Kalau denger istilah downline atau upline rasanya pengen muntah. Walau pun daftarnya gratis, dari pada ikutan seminar atau presentasi bisnis MLM, saya mendingan tidur.
Nah, balik lagi ke masalah buku. Pertama saya beli kan 4 buku tuh. Saking semangatnya, lihat judul bukunya bagus, bikin merangsang, saya main ambil saja. Nggak baca dulu sinopsis-nya. Pas nyampe rumah, dari 4 buku itu, ternyata ada 1 buku yang membuat saya ganjil. Buku itu isinya membahas MLM. Waduh, saya benar-benar kecolongan. Rugi bandar pokoknya.
Cuma baca beberapa halaman, karena sudah tahu isi buku arahnya mau ke mana, saya langsung masukin buku itu ke lemari. Sampai sekarang saya nggak baca lagi buku itu. Saya biarkan buku itu dimakan kecoa di lemari. Judul bukunya apa? Kayaknya nggak perlu saya sebutin. Disebutin juga nanti malah jadi promosi.
Setiap ke toko buku, paling sedikit saya beli 4 buku. Dua bulan terakhir, saya sudah mengoleksi beberapa buah buku. Nggak usah dibahas ya budget-nya berapa. Di blog ini saya bukan mau ngebahas berapa duit yang udah saya keluarin buat beli buku, yang mau saya bahas adalah 90% buku yang saya beli adalah buku tentang bisnis.
Tapi, nggak tahu kenapa, saya itu nggak suka bisnis yang namanya MLM. Mau apa pun itu namanya, sistemnya gimana, jualan produknya apa, pokoknya saya nggak suka bisnis yang berbau MLM. Kalau denger istilah downline atau upline rasanya pengen muntah. Walau pun daftarnya gratis, dari pada ikutan seminar atau presentasi bisnis MLM, saya mendingan tidur.
Nah, balik lagi ke masalah buku. Pertama saya beli kan 4 buku tuh. Saking semangatnya, lihat judul bukunya bagus, bikin merangsang, saya main ambil saja. Nggak baca dulu sinopsis-nya. Pas nyampe rumah, dari 4 buku itu, ternyata ada 1 buku yang membuat saya ganjil. Buku itu isinya membahas MLM. Waduh, saya benar-benar kecolongan. Rugi bandar pokoknya.
Cuma baca beberapa halaman, karena sudah tahu isi buku arahnya mau ke mana, saya langsung masukin buku itu ke lemari. Sampai sekarang saya nggak baca lagi buku itu. Saya biarkan buku itu dimakan kecoa di lemari. Judul bukunya apa? Kayaknya nggak perlu saya sebutin. Disebutin juga nanti malah jadi promosi.