Hikmah Di Balik Kasus Ustadz Solmed



hikmah-di-balik-kasus-ustadz-solmed.jpg
ENTAH siapa yang salah, kasus Ustadz Solmed dengan jamaah yang ada di Hongkong cukup menarik perhatian. Kasusnya semakin melebar ketika berbagai media gencar memberitakan. Masing-masing pihak mempunyai argumennya sendiri. Jamaah yang ada di Hongkong berkata begini, Ustaz Solmed berkata begitu. Sebagai masyarakat, tentu saja kita di buat bingung, karena tak mungkin ada asap kalau tak ada api.

Dari kasus Ustadz Solmed ini, kita mungkin bisa mengambil pelajaran. Terutama buat bapak-bapak dan ibu-ibu pengajian. Esensi dari sebuah pengajian adalah ilmu yang kita dengar dari sang penceramah bisa kita aplikasikan dalam kehidupan nyata. Percuma kita mengundang ustadz kondang jika tausiah-tausiahnya hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan.
Kembali ke kasus Ustadz Solmed. Masalah tarif atau bayaran memang sudah menjadi rahasia umum. Jika kita mengundang penceramah, katakanlah dari luar daerah, alokasi dana untuk penceramah memang selalu disediakan. Nominalnya tergantung siapa penceramah, dan DKM mana yang mengadakan. Jika dananya kurang, kadang suka ada donatur yang ikut menyumbang.

Seperti kita tahu, ustadz juga manusia. Jika tidak punya perusahaan. Penghasilannya hanya mengandalkan honor hasil ceramah. Tentu tak ada salahnya jika kita sebagai jamaah memberi honor yang sepantasnya. Saling memberi saling menerima dalam dunia dakwah adalah hal yang biasa. Yang salah itu jika konteksnya menjual agama. Durasi ceramah hanya 1 jam atau 2 jam. Tapi bayarannya ingin mahal. Mending jika tausiahnya itu bermutu, berkualitas. Jika standar, hanya berisi candaan atau gurauan. Tentu hanya menghambur-hamburkan uang.

Untuk itu, ini sekedar saran saja dari saya, buat ibu-ibu dan bapak-bapak yang ingin mengadakan pengajian. Mulai sekarang undang ustadz atau ulama terdekat saja. Saya yakin ustadz dan ulama yang ada di sekitar kita juga tidak kalah ilmu agamanya. Bahkan bisa jadi lebih faqih. Tarifnya pun bisa lebih murah.

Jika mengundang ustadz kondang, ustadz-ustadz yang suka muncul di layar televisi, kita bisa menghabiskan uang jutaan rupiah. Mengundang ustadz atau ulama terdekat paling hanya menghabiskan uang ratusan ribu saja.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url