SIAPA yang tak kenal dengan Kelom Geulis. Salah satu produk khas Kota Tasikmalaya ini pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia. Model yang up to date, serta harga yang cukup terjangkau, membuat Kelom Geulis banyak disukai oleh kaum wanita. Tapi tahukah Anda, jalan menuju sentra Kelom Geulis ini kondisinya seperti apa?
Sebagai sarana transportasi, jalan merupakan faktor paling vital. Bagaimana jadinya bila kita ingin menuju ke suatu tempat, tapi jalan yang kita lalui kondisinya rusak parah. Begitulah kondisi yang terjadi di Jalan Tamansari Gobras, Kota Tasikmalaya. Daerah yang terkenal dengan sentra Kelom Geulis ini, kondisinya begitu mengkhawatirkan. Sepanjang jalan, mulai dari Gerai Kelom Geulis “Sheny”, sampai bundaran Bypass Jln. Letjen Mashudi, tampak lubang di sana sini.
Jalan Tamansari Gobras termasuk Jalan protokol. Ratusan kendaraan setiap harinya melewati jalan ini. Termasuk angkot 010 jurusan Gegernoong – Pancasila dan angkot 017 jurusan Sinanggalih – Pancasila. Dengan kondisi jalan yang berlubang (bila kemarau banyak debu yang beterbangan dan bila musim hujan beceknya minta ampun) membuat pengendara mobil dan sepeda motor harus berhati-hati. Ceroboh sedikit bisa mengakibatkan kecelakaan.
Bagaimana komentar warga setempat tentang Jalan Tamansari Gobras yang sudah mirip kubangan itu? Lagi-lagi masyarakat berharap pada pemerintah, dalam hal ini Walikota atau pihak terkait, agar segera memperbaikinya. Sebab bila terus dibiarkan tanpa ada perbaikan, akan berpengaruh terhadap minat pengunjung.
Sekalipun demikian, menurut saya, dari pada menunggu pemerintah yang belum tentu kapan realisasinya. Alangkah baiknya jika masyarakat Gobras melakukan gotong royong. Setahu saya, pengusaha Kelom Geulis di sana banyak, ada “Sheny”, “Salsa”, “Carvella”, “Kayungyun”, dll.
Jika para pengusaha Kelom Geulis tersebut punya kemauan bersama, katakanlah menyumbang dana untuk membeli aspal, atau menyewa alat berat seperti stoom walls. Saya yakin, permasalahan Jalan Tamansari Gobras ini akan cepat selesai. Perekonomian masyarakat pun akan kembali bergairah.
Ya, itu hanya saran saya. Meski bukan warga asli, tapi hampir tiap hari saya lewat jalan sana. Jadi, saya tahu bagaimana situasi dan kondisinya. Mudah-mudahan saja ada warga Gobras yang membaca postingan saya ini. Kalau pun tidak ada, tidak apa-apa. Toh, jalan rusak ada di mana-mana. Hampir di seluruh Indonesia.
Semoga postingan saya ini bermanfaat. Bisa menjadi inspirasi buat Anda atau siapa saja untuk segera bergotong royong. Bersama-sama warga, memperbaiki jalan yang rusak.
