Mengenang Ketua RT Legendaris
SEBELUM saya lahir, tepatnya ketika orang tua saya baru punya rumah, beliau sudah menjabat ketua RT. Selain RT beliau juga merangkap jadi Pertahan Sipil. Jika tetangga ada acara nikahan sejak pagi beliau sudah siap siaga menggunakan seragam Hansip.
Selain orangnya humoris. Beliau juga ternyata pelari tangguh. Setiap acara Agustusan, dia suka juara lomba lari marathon. Saat lomba marathon, beliau selalu melakukan ritual unik. Saat para peserta sudah siap-siap di garis start. Beliau masih santai-santai, belum memakai sepatu. Kadang beliau masih menjadi MC, meniup peluit untuk memberikan aba-aba.
Ketika para peserta sudah berlari. Baru beliau menggunakan sepatu, membawa handuk kecil, menyusul dengan gaya kocaknya. Nah, lucunya, meski berangkat paling akhir, beliau selalu menjadi orang pertama yang menginjakan kakinya di garis finish alias juara. Kekuatan fisiknya diakui oleh tetangga yang juara kedua dan ketiga. Mental mereka katanya jatuh saat di belakang mereka tiba-tiba sudah ada beliau.
Belakangan saya tidak heran kenapa beliau selalu jadi juara dalam lomba marathon. Selain menjabat ketua RT. Sehari-hari beliau suka menarik becak. Fisiknya terus ditempa setiap hari. Kebayangkan gimana fisiknya seorang penarik becak. Sejauh apa pun jaraknya, seberat apa pun bebannya, dia akan mengantarkan muatan sampai ke tempat tujuan.
Kalau bukan karena usia. Beliau sepertinya akan terus dipilih oleh masyarakat sebagai ketua RT. Jadi ketua RT susah-susah gampang. Harus berani dan kuat mental. Sepintas, pekerjaannya sepertinya sepele padahal berat. Apalagi kalau ada masalah antar warga. Ketua RT jadi tameng sekaligus jembatan untuk mendamaikan. Yang paling krusial kalau ada pembagian uang atau beras dari desa/kelurahan. Kalau ada warga yang tidak kebagian jatah, ketua RT suka disalahkan.
Beliau sebenarnya sudah sering mengajukan surat pengunduran diri. Tapi setiap ada pemilihan ketua RT baru. Masyarakat tetap mengangkat beliau sebagai ketua RT. Ini bukan masalah gaji. Dari dulu sampai sekarang masyarakat sudah tahu berapa gaji RT dalam sebulan. Tapi masalahnya ada di komunikasi.
Jadi ketua RT itu harus bisa berkomunikasi. Masyarakat pada umumnya tidak bisa berkomunikasi. Apalagi dalam urusan pemerintahan. Ketemu Lurah, ketemu Camat. Ketemu Kapolres, ketemu Danramil, ketemu Bupati atau Walikota. Bagaimana caranya mengaplikasinya program-program pemerintah. Bagaimana menyampaikan dan menerjamahkannya ke masyarakat. Komunikasinya harus benar-benar efektif.
Beliau resmi tidak menjabat lagi sebagai ketua RT ketika saya sudah menikah. Selain usianya yang sudah memasuki uzur. Waktu itu berbarengan dengan pemisahan daerah. Di kampung saya penduduknya sudah mulai padat. Banyak pendatang yang menikah dengan anak-anak tetangga. Kampung kami kemudian dipecah menjadi dua RT. Beliau menurunkan jabatan RT nya ke salah satu anaknya.
Hari selasa kemarin, tanggal 2 Maret 2021, beliau tutup usia di usia 70 tahun lebih. Seperti para tetangga, saya merasa ikut kehilangan. Meski setelah menikah saya sudah tidak lagi menjadi warganya, kenangan-kenangan tentang beliau semasa hidupnya masih tetap membekas. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT. Amiin.
Selain orangnya humoris. Beliau juga ternyata pelari tangguh. Setiap acara Agustusan, dia suka juara lomba lari marathon. Saat lomba marathon, beliau selalu melakukan ritual unik. Saat para peserta sudah siap-siap di garis start. Beliau masih santai-santai, belum memakai sepatu. Kadang beliau masih menjadi MC, meniup peluit untuk memberikan aba-aba.
Ketika para peserta sudah berlari. Baru beliau menggunakan sepatu, membawa handuk kecil, menyusul dengan gaya kocaknya. Nah, lucunya, meski berangkat paling akhir, beliau selalu menjadi orang pertama yang menginjakan kakinya di garis finish alias juara. Kekuatan fisiknya diakui oleh tetangga yang juara kedua dan ketiga. Mental mereka katanya jatuh saat di belakang mereka tiba-tiba sudah ada beliau.
Belakangan saya tidak heran kenapa beliau selalu jadi juara dalam lomba marathon. Selain menjabat ketua RT. Sehari-hari beliau suka menarik becak. Fisiknya terus ditempa setiap hari. Kebayangkan gimana fisiknya seorang penarik becak. Sejauh apa pun jaraknya, seberat apa pun bebannya, dia akan mengantarkan muatan sampai ke tempat tujuan.
Kalau bukan karena usia. Beliau sepertinya akan terus dipilih oleh masyarakat sebagai ketua RT. Jadi ketua RT susah-susah gampang. Harus berani dan kuat mental. Sepintas, pekerjaannya sepertinya sepele padahal berat. Apalagi kalau ada masalah antar warga. Ketua RT jadi tameng sekaligus jembatan untuk mendamaikan. Yang paling krusial kalau ada pembagian uang atau beras dari desa/kelurahan. Kalau ada warga yang tidak kebagian jatah, ketua RT suka disalahkan.
Beliau sebenarnya sudah sering mengajukan surat pengunduran diri. Tapi setiap ada pemilihan ketua RT baru. Masyarakat tetap mengangkat beliau sebagai ketua RT. Ini bukan masalah gaji. Dari dulu sampai sekarang masyarakat sudah tahu berapa gaji RT dalam sebulan. Tapi masalahnya ada di komunikasi.
Jadi ketua RT itu harus bisa berkomunikasi. Masyarakat pada umumnya tidak bisa berkomunikasi. Apalagi dalam urusan pemerintahan. Ketemu Lurah, ketemu Camat. Ketemu Kapolres, ketemu Danramil, ketemu Bupati atau Walikota. Bagaimana caranya mengaplikasinya program-program pemerintah. Bagaimana menyampaikan dan menerjamahkannya ke masyarakat. Komunikasinya harus benar-benar efektif.
Beliau resmi tidak menjabat lagi sebagai ketua RT ketika saya sudah menikah. Selain usianya yang sudah memasuki uzur. Waktu itu berbarengan dengan pemisahan daerah. Di kampung saya penduduknya sudah mulai padat. Banyak pendatang yang menikah dengan anak-anak tetangga. Kampung kami kemudian dipecah menjadi dua RT. Beliau menurunkan jabatan RT nya ke salah satu anaknya.
Hari selasa kemarin, tanggal 2 Maret 2021, beliau tutup usia di usia 70 tahun lebih. Seperti para tetangga, saya merasa ikut kehilangan. Meski setelah menikah saya sudah tidak lagi menjadi warganya, kenangan-kenangan tentang beliau semasa hidupnya masih tetap membekas. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT. Amiin.