Story Of Ramadhan Part 2 (Habis)
SAMA seperti bisnis offline, bisnis online juga ada pasang surutnya. Ramadhan tahun 2011 dan 2012 boleh dibilang masa kejayaan saya jualan online. Waktu itu saya punya 3 akun yang saya khususkan untuk berjualan. Salah satu akun punya saya, friendlist-nya 1000 lebih. Akun itulah yang menjadi lumbung uang saya. Banyak pelanggan yang pesan ke saya dari akun itu. Setiap saya upload produk di akun itu, selalu saja ada orang yang komen atau kirim inbox. Mulai dari tanya-tanya produk, harga berapa, bisa kurang apa nggak? Bahan apa? Ongkir ke alamat anu berapa? Dikirim lewat apa? Berapa hari sampainya? Ujung-ujungnya closing.
Ramadhan tahun 2013, saya mulai mengalami krisis. Akun-akun yang saya andalkan untuk jualan diblokir sama facebook. Ada 3 hal yang membuat akun-akun saya itu di-banned oleh facebook. Pertama, saya suka membuat status duplikat. Setiap saya upload produk di 3 akun itu, statusnya suka sama. Produknya sama, harganya sama, deskripsinya sama. Bahkan waktunya juga sama. Hanya selang beberapa detik saja. Ke dua, mungkin saya keseringan ngetag produk ke orang dan orang yang saya tag itu tidak suka terus melaporkan akun punya saya ke facebook. Ke tiga, facebook mulai memperketat kebijakannya. Karena akun punya saya sering melanggar privasi akhirnya akun saya semuanya diblokir.
Ramadhan tahun 2013 itu omzet jualan saya benar-benar turun drastis. Jika di ramadhan tahun 2011 dan 2012 saya masih bisa belanja buat kebutuhan Lebaran. Ramadhan tahun 2013, bisa dibilang saya tidak membeli apa-apa. Bukannya menghitung laba atau menarik untung, selama bulan Ramadhan tahun 2013 itu saya malah sibuk mengutak-atik akun-akun saya yang diblokir. Alhamdulillah, dua akun saya akhirnya bisa saya buka. Yang membuat saya sedih, akun yang tidak bisa saya buka sampai sekarang adalah akun yang friendlist-nya 1000 lebih.
Karena jualan di facebook (terutama di akun personal) sekarang agak susah. Ramadhan tahun 2014, saya mulai membuat blog dan website. Saya mulai rajin menulis artikel dan me-review produk yang saya jual. Selain itu saya juga mulai membuat fanspage di facebook dan mulai mempromosikan produk-produk yang saya jual di marketplace, salah satunya di Tokos Bagus. Alhamdulillah, jualan di Toko Bagus ada hasilnya. Konsumen yang sekarang jadi langganan saya, awalnya tahu produk saya dari Toko Bagus.
Karena fokus, pantang menyerah, dan tidak pernah putus asa. Ramadhan tahun 2015 ini saya mulai memetik hasilnya. Banyak hal-hal positif yang saya rasakan selama ramadhan tahun ini. Blog dan website saya selalu ramai dikunjungi. Fanspage saya, pada saat postingan ini saya tulis, likes-nya sudah 2500 lebih. Itu artinya penjualan saya dari hari ke hari semakin meningkat. Dulu waktu pertama kali saya jualan online. Saya masih ingat, saya dapat untung Rp. 15.000. Uang sebesar itu tidak saya makan, tapi saya putar kembali untuk biaya ke warnet. Begitu setiap hari. Sekarang, kehidupan saya telah berubah. Kalau mau beli apa-apa, jika kebetulan saya tidak membawa uang, tinggal gesek saja pakai kartu kredit.
"Terima Kasih Ya Alloh. Semoga saya bisa bermanfaat buat orang-orang. Semoga saya masih diberi umur panjang untuk bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan tahun depan. Amiin."
Ramadhan tahun 2013, saya mulai mengalami krisis. Akun-akun yang saya andalkan untuk jualan diblokir sama facebook. Ada 3 hal yang membuat akun-akun saya itu di-banned oleh facebook. Pertama, saya suka membuat status duplikat. Setiap saya upload produk di 3 akun itu, statusnya suka sama. Produknya sama, harganya sama, deskripsinya sama. Bahkan waktunya juga sama. Hanya selang beberapa detik saja. Ke dua, mungkin saya keseringan ngetag produk ke orang dan orang yang saya tag itu tidak suka terus melaporkan akun punya saya ke facebook. Ke tiga, facebook mulai memperketat kebijakannya. Karena akun punya saya sering melanggar privasi akhirnya akun saya semuanya diblokir.
Ramadhan tahun 2013 itu omzet jualan saya benar-benar turun drastis. Jika di ramadhan tahun 2011 dan 2012 saya masih bisa belanja buat kebutuhan Lebaran. Ramadhan tahun 2013, bisa dibilang saya tidak membeli apa-apa. Bukannya menghitung laba atau menarik untung, selama bulan Ramadhan tahun 2013 itu saya malah sibuk mengutak-atik akun-akun saya yang diblokir. Alhamdulillah, dua akun saya akhirnya bisa saya buka. Yang membuat saya sedih, akun yang tidak bisa saya buka sampai sekarang adalah akun yang friendlist-nya 1000 lebih.
Karena jualan di facebook (terutama di akun personal) sekarang agak susah. Ramadhan tahun 2014, saya mulai membuat blog dan website. Saya mulai rajin menulis artikel dan me-review produk yang saya jual. Selain itu saya juga mulai membuat fanspage di facebook dan mulai mempromosikan produk-produk yang saya jual di marketplace, salah satunya di Tokos Bagus. Alhamdulillah, jualan di Toko Bagus ada hasilnya. Konsumen yang sekarang jadi langganan saya, awalnya tahu produk saya dari Toko Bagus.
Karena fokus, pantang menyerah, dan tidak pernah putus asa. Ramadhan tahun 2015 ini saya mulai memetik hasilnya. Banyak hal-hal positif yang saya rasakan selama ramadhan tahun ini. Blog dan website saya selalu ramai dikunjungi. Fanspage saya, pada saat postingan ini saya tulis, likes-nya sudah 2500 lebih. Itu artinya penjualan saya dari hari ke hari semakin meningkat. Dulu waktu pertama kali saya jualan online. Saya masih ingat, saya dapat untung Rp. 15.000. Uang sebesar itu tidak saya makan, tapi saya putar kembali untuk biaya ke warnet. Begitu setiap hari. Sekarang, kehidupan saya telah berubah. Kalau mau beli apa-apa, jika kebetulan saya tidak membawa uang, tinggal gesek saja pakai kartu kredit.
"Terima Kasih Ya Alloh. Semoga saya bisa bermanfaat buat orang-orang. Semoga saya masih diberi umur panjang untuk bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan tahun depan. Amiin."